BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Saat ini
kita berada pada zaman dimana kita harus bergerak secepat kilat jika kita ingin
terus berada pada arus zaman. Segala sesuatunya berubah setiap kali matahari
terbit dan tenggelam. Hari esok datang dengan berjuta perkembangan dan hal-hal
baru. Begitu halnya teknologi. Kata teknologi seringkali oleh masyarakat
diartikan sebagai alat elektronik. Teknologi diadaptasikan pada segala aspek
kehidupan, membuat hidup jadi lebih mudah dan menarik.
Dalam
inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode, kurikulum
yanh inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa menghasilkan daya
cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan pendidikan. Pembelajaran
kurikulum pendidikan teknologi hendaknya berintikan pemecahan masalah dengan
pendekatan empat pilar belajar, yaitu
learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live
together.
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimana awal mula teknologi?
b. Apa dasar pemikiran perlunya
teknologi dalam pendidikan?
c. Apa dasar pertimbangan perumusan?
1.3
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a. Menjelaskan awal mula teknologi.
b. Menjelaskan dasar pemikiran perlunya
teknologi dalam pendidikan.
c. Menjelaskan dasar pertimbangan
perumusan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Awal Mula Teknologi
Kurikulum sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan
selalu mendapat sorotan masyarakat termasuk pejabat, ilmuwan, kalangan
industry, orang tua, dan lain-lain yang merasa berkepentingan dengan
hasil-hasil pendidikan. Bahkan, Winarno Surakhmad (2002:2) mensinyalir bahwa
kurikulum yang diciptakan untuk “memecahkan
masalah tertentu ternyata lahir justru sebagai masalah”. Oleh karena itu,
pengembang kurikulum harus dapat menganalisis, mengadakan koreksi terhadap
kekurangannya, dan mencari alternative pemecahan masalah yang kreatif,
inovatif, dan missioner.
Soedijarto (1993:125) mengemukakan
bahwa dalam menghadapi abad ke-21, ada
tiga indikator utama dari hasil pendidikan yang bermutu dan tercermin dari
kemampuan pribadi lulusannya, yaitu (1) kemampuan untuk bertahan dalam kehidupan,
(2) kemampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, baik dalam segi sosial
budaya, dalam segi politik, dalam segi ekonomi, maupun dalam segi fisik
biologis, dan (3) kemampuan untuk belajar terus pada pendidikan lanjutan.
Sementara itu, Wadirman (1996:3) menyatakan bahwa pendidikan hendakanya dapat meningkatkan kreativitas, etos kerja,
dan wawasan keunggulan peserta didik.
Nana Syaodih S. (1997:67) menyatakan
bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi
sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman
dahulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Menurut B.J Habiebie (1983:14) ada delapan wahana
transformasi yang menjadi prioritas
pengembangan teknologi terutama
teknologi industri, yaitu (1) pesawat terbang (2) maritim dan perkapalan (3)
alat transportasi, (4) elektronika dan komunikasi, (5) energi, (6) rekayasa,
(7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan (8) pertahanan dan keamanan.
2.2. Dasar Pemikiran Perlunya Teknologi
Pendidikan
Dalam UU
No.2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan
Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengatahuan dan keterampilan. Menurut
Soedijarto (1993: 70) pendidikan nasional selain bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa masih dituntut pula untuk : (1) meningkatkan kualitas manusia,
(2) meningkatkan kemampuan manusia termasuk kemampuan mengembangkan dirinya,
(3) meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia, dan (4) ikut mewujudkan
tujuan nasional. Dengan menyadari hal tersebut, pengembangan kurikulum perlu
selalu berorientasi pada perkembangan zaman dan masyarakat.
Selanjutnya
dalam pasal 37 UU No.2 Tahun 1989, menyiratkan kaidah-kaidah bahwa kurikulum
harus dapat memberikan suatu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
untuk dapat: (1) mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan serta
kemampuan mengembalikan diri, (2) kemampuan akademik dan/atau profesional untuk
menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, maupun
untuk kesenian (Soedijarto, 1993: 47).
Sementara
itu, Ki Hajar Dewantara (1946: 15) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan faktor
penting sebagai akar pendidikan suatu bangsa. Hal ini mengindikasikan bahwa
dalam mengembangkan kurikulum, kedudukan
kebudayaan merupakan variabel yang penting.
Ahli lain
seperti Print (1993 : 15) menyatakan pentingnya kebudayaan sebagai landasan
bagi pengembangan kurikulum dan kurikulum adalah konstruksi dari suatu
kebudayaan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa kebudayaan merupakan
keseluruhan totalitas cara seseorang hidup dan mengembangkan kehidupannya,
sehingga ia tidak hanya menjadi landasan di mana kurikulum dikembangkan,
melainkan juga menjadi sasaran hasil pengembangan kurikulum itu.
Winarno
Surakhmad (2000: 4) menyatakan bahwa kurikulum masa depan adalah kurikulum yang
mengutamakan kemandirian dan menghargai kodrat, hak, serta prestasi manusia.
Ini berarti dalam pengembangan kurikulum sesuatu yang konkret dan bersifat
empiris dari suatu komunitas sosial tidak dapat dipisahkan, di samping tuntutan
kemampuan masyarakat itu sendiri.
Tuntutan
masyarakat pada hakikatnya adalah amat kompleks dan beragam, sebab hal ini erat
kaitannya dengan kondisi psikologis tiap-tiap individu. Perbedaan individu
berhubungan dengan perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan
faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum.
2.3. Dasar Pertimbangan Perumusan
Di
berbagai negara dirasakan bahwa pendidikan teknologi perlu diperkenalkan pada
peserta didik sejak usia dini. Hal ini amat dibutuhkan, sebab dalam kehidupan
di sekitar umat manusia banyak sesuatu hal yang merupakan hasil teknologi. Sathweld dan Gugger berpendapat bahwa (1) teknologi merupakan aplikasi
pengetahuan, (2) teknologi merupakan “application
Based” karena merupakan kombinasi dari pengetahuan, pemikiran, dan
tindakan, (3) teknologi mengembangkan
kemampuan manusia karna dengan teknologi memungkinkan manusia mengadaptasi dan
menata dunia fisik yang telah ada, dan (4) teknologi berada dalam ranah sosial
dan ranah fisik karenanya dikenal adanya teknologi keras dan teknologi lunak.
Untuk
mencari pendidikan teknologi yang cocok dapat menggunakan pendekatan keempat
model konsep pengembangan kurikulum, yaitu :
a.
Kurikulum
subjek akademis, sebab pada dasarnya teknologi ada sejak manusia itu ada, dan
pengetahuan tentang teknologi begitu banyak;
b.
Kurikulum
humanistik, sebab pendidikan teknologi mengajarkan bagaimana setiap individu
dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya;
c.
Kurikulum
teknologi, sebab pendidikan teknologi selain peserta didik memiliki
kompetensi-kompotensi tertentu, juga dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan pendakatan desain pembelajaran tertentu;
d.
Kurikulum
rekonstruksi sosial, sebab konsep pendidikan teknologi dapat dengan mudah
terbentuk pada diri peserta didik melalui aktivitas atau eksperimen .
Dari
beberapa pertimbangan yang telah dikemukakan diatas maka dalam menentukan
rumusan tujuan pembelajaran dan bahan ajar, pendidikan teknologi atas hal-hal
sebagai berikut:
1.
Rumusan
Tujuan
Tujuan
pendidikan teknologi hendaknya mengacu pada pencapaian tujuan Pendidikan
Nasional yang terdapat pada Pasal 4 UU No. 2 Tahun 1989, yaitu untuk
mengembangkan manusia yang utuh, meliputi : (1) keimanan dan ketekwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, (2) sehat jasmani dan rohani,
(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) berkepribadian yang mantap dan
mandiri, dan (5) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan
pendidikan teknologi hendaknya mengacu pula pada pencapaian tujuan pendidikan
dasar yang terdapat pada Pasal 3 PP No. 27 Tahun 1990, yaitu untuk memberikan
bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
kehidupannuya sebagai: (1) pribadi, (2) anggota masyarakat, (3) warga Negara,
(4) anggota umat manusia dan (5) mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan menengah.
2.
Pengembangan
Bahan Ajar
Bahan ajar
dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar (1) pokok-pokok bahasan yang
paling esensial dan representative untuk dijadikan objek balajar bagi
pencapaian tujuan pendidikan dan (2) pokok bahasan, konsep, serta prinsip atau mode of inquiry, sebagai objek belajar
yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki kemampuan
untuk berkembang. (Soedijarto, 2000: 19-51).
Atas dasar
landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkupkajian pendidikan teknologi yang
dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut:
a.
Pilar
teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk
teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energy dan informasi.
b.
Domain
teknologi, yaitu suatu focus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk
mengembangkan bahan pengajaran yang terdiri atas:
1)
Teknologi
dan masyarakat (berintikan teknologi untu kehidupan sehari-hari, industry,
profesi dan lingkungan hidup).
2)
Produk
teknologi dan system (berintikan bahan, energy, dan informasi)
3)
Perancanagan
dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan
kaji ulang perancangan).
c.
Area
teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi,
hal ini anatara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energy
dan bioteknologi.
3.
Bahan
Ajar yang Pokok-pokok
Keterampilan dasar teknik, penjernihan air, bioteknologi,
pengelolahan macam-macam bahan, teknologi dan profesi, teknologi produksi,
persambungan dan penguatan kontruksi, konversi energy, prinsip-prinsip teknik,
system teknik (mesin dan reka cipta), transpormasi dan navigasi, teknologi dan
lingkungan hidup, instalasi listrik, komunikasi, computer dan teknologi
control, desain teknologi terapan, dan usaha milik sendiri.
4.
Pembelajaran
Hal ini
selaras dengan Soedijarto (2000:69) yang merekomendasikan bahwa untuk memasuki
abad ke-21 dalam proses pembelajaran diperlukan:
a.
Learning
to know, yaitu peserta didik akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu
pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya
b.
Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya
agar peserta didik menghayati proses balajar dengan melakukan sesuatu yang
bermakna.
c.
Learning
to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik
yang mandiri.
d.
Learning
to live together, yaitu pendekatan melalui penerapan paradigma ilmu
pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
·
Pengembangan
kurikulum Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar
tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah
berkaitan dengan pembudayaan teknologi.
·
Pendidikan
teknologi yang cocok dapat menggunakan pendekatan keempat model konsep
pengembangan kurikulum, yaitu : kurikulum subjek akademis, kurikulum
humanistic, kurikulum teknologi, kurikulum rekonstruksi social.
·
Teknologi
pendidikan memiliki manfaat salah satunya sebagai sarana informasi untuk
menyelidiki pengetahuan yang mendukung pelajar.
3.2 Saran
Dari makalah yang saya buat, diharapkan para pembaca mendapatkan informasi yang
diinginkan. Pentingnya
kurikulum membuat kita memecahkan masalah dalam dunia pendidikan dengan
menggunakan teknologi pendidikan. Dengan adanya teknologi pendidikan
diharapakan pihak guru/pengajar mampu mengoperasikan/menguasai elektronika agar
tidak tertinggal oleh peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ace Suryadi. 1999. Pendidikan, Investasi SDM. Dan
Pembangunan; Isu, Teori, dan aplikasi. Jakarta: Balai Pustaka.
Alfiah. 1985. Persepsi Masarakat Tentang Kebudayaan.
Kumpulan Karangan. Jakarta: Gramedia
Alisyabana, Iskandar.
1980. Teknologi dan Perkembangan.
Jakarta: Yayasn Idayu.
Djohor. 1999. Reformasi dan Masa Depan Pendidikan di
Indonesia. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta
Yusuf, Munawir. 1979.
Mengenal Siswa Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Pusbangkurrandik.
Harrah's Cherokee Casinos & Gaming Facilities - Jtm Hub
BalasHapusHarrah's Cherokee Casinos & Gaming Facilities. 김포 출장마사지 Harrah's Cherokee Casinos & Gaming Facilities. 태백 출장샵 Harrah's Cherokee Casinos 아산 출장마사지 & Gaming Facilities. Harrah's 광양 출장안마 Cherokee Casinos & 여주 출장안마 Gaming