MAKALAH
“Sastra
Angkatan Pujangga baru”
Dosen
Pembimbing Muhibbul Fahmi, S.pd.
Disusun
oleh :
Nama : MUHAMMAD MOHKHOIRUN
Prodi : PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP
YPM BANGKO)
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang...................................................................................1
B. Tujuan
penulisan................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sastra
angkatan pujangga baru........................................................2
B. Sastrawan-satrawati
angkatan pujangga baru.....................................2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................5
B. Saran................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelsaikan makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya, yang berjudul “Sastra Angkatan Pujangga Baru”
Makalah ini berisikan tentang
informasi kesusastraan pada angkatan pujangga baru setelah angkatan balai
pustaka. Yang lebih khususnya menceritakan para tokoh-tokoh
sastrawan-sastrawati pada masa angkatan pujangga baru yang diambil dari buku
sejarah sastra.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua piahak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bangko, 05 Juni 2013
MUHAMMAD MOHKHOIRUN
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satra adalah hasil karya kreativitas,
ungkapan perasaan dan reaksi emosional sesorang terhadap kehidupan dunia dan
memiliki unsur keindahan. Puisi, prosa, pantun, drama dan seni budaya daerah
digolongkan dalam kategori sastra yang dituangkan dengan cara yang berbeda
untuk diekpresikan pada kalayak umum. Sastra indonesia lahir dari
tangan-tanganseniman indonesia. Sebagai contoh kita memiliki seniman yang
legendaris seperti Ismail Marzuki dengan ciptaan-ciptaan lagunya, kemudian
Abdul Muis, adalah seorang wartawan dan penulis, lalu Armijn pane, Chairil
Anwar dan seniman lainnya. Hasil karya dari tangan-tangan dingin mereka sudah
tidak asing lagi bagi dunia sastra indonesia.Seiring dengan penggantian zaman
sastra indonesiadigolongkan dalam beberapa angkatan. Diantara nya angkatan
pujangga lama, sastra melayu lama, angkatan balai pustaka, pujangga baru, dan
angkatan lainnya. Penaman angkatan ini disesuaikan dengan ciri dan
karakteristik masing-masing pujangga dalam periode tersebut. Masing-masing dari
mereka memiliki jiwa dan rasa yang berbeda dalam menuangkan koretan sastra.
Sastra pujangga baru muncul setelah
angkatan balai pustaka (1930-1942). Hal ini dikarenakan balai pustaka sering
bertindak tidak menyenangkan terhadap karya sastrawan pada zaman itu. Munculnya
sastra pujangga baru dipelopori oleh tiga orang seniman indonesia yaitu Sutan
Takdir Alisyahbana, Armijn Pane, dan Tengku Amir Hamzah. Disaat yang sama
mereka juga menerbitkan majalah yang berjudul “Poedjangga Baroe” majalah ini
terbit ditahun 1933, oleh karena itu angkatan pujangga baru sering kali disebut
angkatan 33 atau angkatan 30. Karya karya satrawan pujangga baru lebih menonjolkan
sikap dinamis, individualis, dan berorientasi pada masyarakat. Seni yang
dilahirkan berupa peleburan budaya barat dan timur shingga membuat sifat budaya
indonesia menjadi universal.Karya sastra yang lahir dalam angkatan ini mulai
memancarkan jiwa yang dinamis, individualistis, dan tidak berkait pada tradisi,
serta seni harus berorientasi pada kepentingan masyarakat. Disamping itu,
kebudayaan yang dianut masyarakat adalah kebudayaan dinamis. Kebudayaan
tersebut merupakan gabungan antara kebudayaan barat dan kebudayaan timur
sehingga sifat kebudayaan indonesia menjadi universal.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apakah yang menjadi
latar belakang terbentuknya istilah angkatan dalam sastra indonesia?
2)
apa penyenbab munculnya
sastra angkatan pujangga baru?
3)
Apakah sastra pujangga
baru memiliki alur atau genre tersendiri dalam menghasilkan karya sastra?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1)
Meningkatkan minat baca
mahasiswa terhadap karya-karya sastra indonesia.
2)
Menambah wawasan bagi
para pembaca tentang karya-karya sastrawan indonesia.
3)
Mengenalakan bebrapa
jenis karya sastra terhadap pembaca dan penulis.
4)
Memberikan informasi
yang belum diketahui oleh sebagian atau banyak orang tentang sastra.
5)
Memberikan inspirasi
bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Angktan
Pujangga Baru
Terciptanya
suatu angkatan dalam kesusastraan selalu mendukung karakteristik tertentu.
Demikianlah yang terjadi dalam kesusastraan kita. Berdiri dan berkembangnya
Angkatan Balai Pustaka ternyata disambung dengan berdiri dan berkembangnya Angkatan
Pujangga Baru. Kalau angkatan balai pustaka menyandarkan karakteristik
pertentangan adat kaum muda dan kaum tua serta kawin paksa dalam roman-romannya
dan dalam masa itu ditengah gelombang kebangsaan masih kita temukan dominasi
berpantun-pantun bersyair-syair dalam puisi, maka tidaklah demikian didalam
angkatan pujangga baru.
Awal mula pembentukan sastra pujangga baru
dikarenakan pemberontakan terhadap kejenuhan kultural. Banyak hal yang ingin
diperbaiki dalam cara pandang dan berpikir mereka. Diperlukan adanya visi
tertentu untuk membangun bangsa indonesia dengan kebudayaan yang lebih baik.
Adapun ciri-ciri/karakteristik Angkatan
Pujangga Baru yaitu :
a)
Menggunakan bahasa
indonesia.
b)
Pengaruh barat mulai
masuk dan berupaya melahirkan budaya nasional.
c)
Menonjolkan
nasionalisme, individualisme dan romantisme.
d)
Menceritakan kehidupan
kota.
Angkatan
ini domotori oleh :
v Sutan
Takdir Alisyahbana
v Amir
Hamzah dan
v Armijn
Pane.
Lalu
Diperkuat Oleh Sanusi Pane, Y.E. Tatengkeng, Asmara Hadi, Dua Pengarang Wanita
Selasih Dan Fatimah H. Delais. Lewat majalah pujangga baru para sastrawan
memberikan nafas kebaruan dan gelora juang merdeka. Sutan Takdir merupakan toko
yang sangat energetik dalam majalah puajangga baru. Semangat kerjanya itu tetap
keras menggebu-gebu hingga akhir hayatnya. Ia mempunyai konsep kalau kita ingin
maju, ingin modern maka kita harus mau menggali tenaga dan mereguk roh barat,
kita harus banyak belajar dari barat. Barat menurut sutan takdir ialah ilmu
pengetahuan dan teknologi yang super, yang sanggup menjawab berbagai tantangan
zaman, karena merekalah yang mengutamakan intelektualisme, materialisme, dan
modernisasi. Kerja yang dinamik dan kreativitas barat memiliki tokoh faust yang
berjiwa besar dan selalu bergelora dalam usaha menggapai kebahagiaan duniawi.
Amir Hamzah dan Armijn Pane lebih
berpaling kedunia timur. Keindahan menurut mereka harus berakar kebudaya asli
kita yang menyandarkan pada potensi kerohanian. Karena menurut mereka yang
lebih hakiki ialah batin yang bahagia. Sedangkan Sanusi Pane menginginkan
keseimbangan antara barat dan timur indonesia.
Sutan Takdir menciptakan roman-roman dian
nan tak kunjung padam, anak perawan disarang penyamun serta karyanya yang baik: layar terkembang. Sementara itu amir hamzah tampil dengan dua kumpulan sajaknya. Buah rindu dan nyanyi sunyi. Dan Armijn
Pane dengan karyanya yaitu belenggu mengungkapkan
kehidupan yang realistik. Serta Sanusi Pane mengarang sebuah naskah drama
dengan setting india yang berjudul Manusia Baru.
Pujangga
Baru merupakan nama :
a)
Majalah yang terbit
pada sekitar tahun 1933-1942
b)
Kelompok sastrawan yang
berkarya pada periode diatas
c)
Nama salah satu
angkatan sastra indonesia yang penuh semangat baru dalam memajukan kebudayaan,
mempermantap penggunaan dan eksistensi bahasa indonesia.
Angkatan Pujangga Baru bercorak
romantis, idealistis, artinya kesusastraan diwujudkan sebagai buah kreativitas
yang penuh keindahan dan syarat idealisme. Angkatan Pujangga Baru banyak
dipengaruhi angkatan 80 (1880) dari Nederland.
B. Sastrawan-Sastrawan
Angkatan Pujangga Baru
·
Sutan Takdir Alisyahbana
Kelahiran
natal, sumatra utara. 11 februari 1908, meninggal dijakarta 17 juli 1986. Ia
sangat terkenal dengan roman bertendennya layar terkembang(1936).
·
Amir Hamzah
Dilahirkan
ditanjung pura, langkat, sumatra utara, 28 februari 1911. Penyair berdarah biru
yang dijuluki “Raja Penyair Pujangga Baru” oleh H.B Jassin dan “Pangeran Dari
Seberang” oleh N.H. Dini ini, mewariskan kita kumpulan-kumpulan sajak: Buah
Rindu, Nyanyian Sunyi dan Setanggi Timur.
·
Sanusi Pane
Dilahirkan
dimuara sipongi sumatra utara, 14 November 1905. Meninggal dijakarta 2 januari
1968. Ia menulis naskah drama Sandyakalaning Majapahit, Kertajaya dan cerita
bersetting negerinya Rabindranath Tagore Manusia Baru.
·
Armijn Pane
Yaitu
Adik kandung Sanusi Pane, dilahirkan dimuara sipongi, 18 agustus 1908, meninggal
dijakarta 11 februari 1970. Ia terkenal dengan roman psikologinya yang sempat
mencengangkan masyarakat yang moralis dan pernah terpalang Nota Rinkes karena
terlalu beraninya, berjudul belenggu.jinak-jinak merpati (kumpulan cerpen),
gamelan bejiwa dan jiwa berjiwa (keduanya
kumpulan puisi). Dan kumpulan cerpen lainnya.
Sastrawan-sastrawati
yang seangkatan dengan mereka adalah :
·
Yan engelbert
tatengkeng, dilahirkan disangihe, sulawesi 19 Oktober 1907, meninggal
dimakasar, 16 maret 1968. Ia terkenal dengan kumpulan sajaknya Rindu Dendam, kebanyakan puisinya bernfaskan
religius kristiani.
·
Selasih/Sariamin,
dilahirkan disumatra barat,31 juli 1909. dia
tersohor dengan roman sosialnya Pengaruh Keadaan dan Kalau Tak Untung.
·
I Gusti Nyoman Anak
Agung Panji Tisna, termasuk keturunan raja dibali. Lahir disingraja, 8 februari
1908, meninggal disingaraja 1976,
terkenal dengan roman-romannya Sukreni Gadis Bali, I Swasta Setahuin Di
Bedahulu dan karya-karyanya yang
lain.
·
Hanidah/Fatimah Hasan
Delais, dilahirkan dibangka, 8 juni 1914, meninggal pada tahun 1953, terkenal
dengan novel sosialnya berjudul Kehilangan Mestika.
·
Suaman Hs (hasibuan).
Dilahirkan dibengkalis 1905, meninggal dipekanbaru 8 mei 1999, termasyhur
dengan karya-karya novelnya: Percobaan Setia, Kasih Tak Terlerai dan masih
banyak karyanya yang lain.
· Marius
Damis Dayoh, lahir di airmadidi, manahasa 1909, meninggal dibanding 18 Mei
1975. Ia menulis Sejarah Pahlawan Minahasa, peperangan orang minahasa dendan
orang spanyol (1931) dan sebagainya.
· Saadah
Alim, lhir dipadang, 9 Juni 1897, meninggal dijakarta18 Agustus 1968.
Karya-karyanya: Drama Pembalasannya (1940); Terjemahan Novel Angin Timur Dan
Angin Barat, Marga Tidak Tegak Sendiri, Zulaika Menyingsingkan Lengan Bajunya.
Selain diatas ada lagi sastrawan yang
berkarya pada tahun pujangga baru tidak digolongkan sebagai sastrawan angkatan
pujangga baru karena mereka mengorbit lewat jalur lain serta punya konsep yang
berbeda dengan pujangga baru, mereka dikenal sebagai pengarang dan penyair
islam. Mereka yang dimaksud yaitu :
§ Haji
Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), lahir dimaninjau, sumatra barat, 16
Februari1908. Meninggal dijakarta 24 Juli 1981, terkenal dengan karya sastra
romantiknya, bahasanya indah mendayu-dayu, cerita-ceritanya melankolis penuh
dengan linangan air mata. HAMKA adalah sastrawan dari kalangan agama yang
menaikkan citra kepengarangan.
§ Muhammad
Ali Hasymi, lahir diseulemium, aceh 28 Maret 1914, meninggal di banda aceh 18
Januari 1998. Terkenal dengan sanjaknya yang berjudul Menyesal.dan masih banyak
karya-karya lainnya.
§ Samadi,
dilahirkan dimaninjau, sumatra barat 18 November 1918 hilang dalam peristiwa
PPRI 1957-1958,terkenal dengan sanjaknya Senandung Hidup.
§ Rifai
Ali, lahir dipadang panjang, sumatra barat 24afril 1909, terkenal dengan
kumpulan puisinya Kata Hati (1941), Tuhan Ada (1968).
§ Matumona
(Hasbullah Parinduri), lahir dimedan 21 Juni 1940, meninggal dijakarta 8
Juli1987. Ia pernah menjadi wartawan Pewarta Deli, Panji Pustaka, Selecta,
merupakan pendiri koran Pejuang Rakyat.Mutumona adalah pemimpin sandiwara Ratu
Timur (Zaman Belanda), Cahaya Timur dan Dewi Muda (Zaman Jepang).
Berikut ini adalah salah satu contoh
karya sastra angkatan pujangga baru, karya Amir Hamzah :
“PADAMU JUA”
Habis kikis
Segala cintaku
hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil
kemerlap
Pelita jendela
di malam gelap
Melambai pulang
perlahan
Sabar, setia
selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Punya rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata
merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam
cakarmu
Bertukar tangkap
dengan lepas
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang
padamu jua
Engkau pelik
menusuk ingin
Berupa dara di
balik tirai
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang
diri
Lalu waktu –
bukan giliranku
Matahari – bukan
kawanku
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpuan
Angkatan sastra pujangga baru terbentuk
setalah pembubaran angkatan balai pustaka. Hal ini dikarenakan dorongan hati
para sastrawan yang ingin mewujudkan kultur budaya yang lebih maju serta
membangkitkan semangat jiwa nasionalisme masyarakat indonesia. Sastra pujangga
baru muncul atas gagasan para sastrawan untuk mewujudkan budaya atau kultur
masyarakat indonesia akan pentingnya ilmu pengetahuan pada masa depan. Tidak
hanya itu, karya-karya yang dihasilkan
berbau jiwa dan semangat nasionalisme untuk membangun persatuan dibumi pertiwi.
Hal ini juga menumbuhkan semangat nasionalisme masyarakat sehingga banyak dari
mereka ikut menghasilkan karya sastra dimasa itu. Karya sastra pujangga baru
berhubungan erat dengan bahasa indonesia modern. Tema yang diangkat merupakan
masalah-masalah kompleks disertai dengan penggunaan bahasa indah. Dalam sastra
pujangga baru juga terdapat unsur romantisme dan idealisme.
2. Saran
Sebaiknya kita
sebagaigenerasi muda ikut melestarikan budaya indonesia dalam mengembangkan
karya-karya sastra yang telah dirintis oleh pendahulu kita. Ini merupakan aset
budaya yang sangat penting bagi anak cucu kita kelak. Memperluas budaya budaya
sastra indonesia akan sangat menguntungkan apabila dapat dikemas dengan baik,
hal ini dapat memperkaya ilmu kita tentang dunia sastra serta dapat memperkaya
ilmu kita tentang dunia sastra serta dapat diperlihatakan kepada budaya
dinegara lain.